Air susu ibu adalah makanan terbaik
yang dapat diberikan kepada anak Anda dalam enam bulan pertama
kehidupan. Menyusui adalah cara alami untuk memberi makan bayi. ASI
memiliki komposisi dan suhu yang tepat. Dengan menyusui, Anda juga
mendekatkan tubuh dan melakukan kontak mata dengan anak Anda. Napas dan
suara Anda menenangkan anak dan membuatnya akrab dengan Anda. ASI
mengandung zat khusus yang melindungi bayi dari penyakit seperti pilek
dan influenza. Selain itu, ASI mudah dan murah. Anda dapat memberikan
ASI setiap saat dan di setiap tempat yang tenang. Anda tidak harus
membersihkan botol dan menghabiskan uang untuk membelinya.
photo © 2010 bradleyolin | more info (via: Wylio)Namun,
beberapa wanita tidak cukup memproduksi ASI, tidak memiliki waktu
karena bekerja seharian penuh, memiliki masalah kesehatan atau kendala
lain sehingga tidak bisa memberikan ASI secara memadai. Untuk itu,
pemberian susu formula tidak terelakkan. Bila Anda termasuk dalam
kelompok tersebut, berikut adalah tips pemberian susu formula yang perlu
Anda perhatikan:
1. Pilih produk sesuai usia
Hal yang
terpenting adalah memastikan kesesuaian produk dengan usia anak Anda.
Setiap susu formula memiliki nutrisi dengan komposisi yang disesuaikan
dengan usia anak. Jangan sekali-kali memberikan susu sapi biasa ke
bayi. Susu itu tidak dianjurkan karena tidak memiliki unsur-unsur
nutrisi yang tepat untuk bayi dan dapat memicu masalah pencernaan.
Ada
banyak jenis susu formula di pasaran. Sejauh ini yang paling populer
dan mungkin yang terbaik adalah susu formula yang terbuat dari susu
sapi. Bagi bayi yang memiliki intoleransi laktosa, susu formula berbasis
kedelai dan susu kambing bisa menjadi pilihan. Ada banyak merek yang
tersedia di pasaran dan semua merek tunduk pada aturan dan
pengawasan pemerintah (BPOM). Jadi, Anda tidak perlu khawatir dengan
kandungannya. Kenyataannya, penelitian menunjukkan bahwa tidak banyak
perbedaan kandungan nutrisi antar produk susu formula, yang semuanya
dibuat menyerupai kandungan gizi pada ASI. Perbedaan antar produk
biasanya terletak pada kadar gula, protein dan lemak. Semua susu formula
bayi diperkaya dengan zat besi (untuk mencegah anemia) dan vitamin D
(untuk mempromosikan pertumbuhan tulang). Beberapa susu formula juga
dilengkapi dengan DHA dan ARA, yang ditemukan dalam ASI dan diperkirakan
membantu pertumbuhan otak bayi.
2.Ikuti dosis yang dianjurkan
Jangan
memberikan lebih atau kurang dari takaran yang ditunjukkan pada kemasan
susu. Susu yang terlalu encer akan membuat bayi cepat lapar kembali,
dan bila terlalu kental dapat menyulitkan pencernaannya. Selalu gunakan
sendok takar yang disertakan dalam kemasan. Takaran satu sendok adalah
satu sendok penuh yang diratakan.
3. Perhatikan kebersihan
Rebuslah
dengan air mendidih botol, cincin dan dot susu yang sudah dicuci
sebelum digunakan kembali. Selalu gunakan air matang yang hangat untuk
mencampur susu. Susu formula yang berada lebih dari satu jam pada suhu
kamar tidak boleh diberikan kepada bayi Anda. Susu formula tidak steril,
dan bakteri dapat bertahan hidup dalam susu meskipun Anda
menggunakan air steril untuk mencampurnya. Di suhu ruangan,
bakteri itu akan berkembang biak dengan cepat.
Bahkan jika Anda menyimpan susu formula di lemari es, bakteri dapat
berkembang dalam beberapa jam. Anak Anda dapat mengalami infeksi perut
bila meminumnya.
5. Jangan menjadwalkan pemberian susu
Nafsu makan bayi Anda bervariasi dari hari ke hari dan bulan ke bulan, jadi
biarkan dia mengatur waktu makannya sendiri.
Bayi Anda akan meminta susu sesering yang dia perlukan, selama Anda
memahami dan menanggapi isyaratnya. Ketika bayi Anda baru lahir, dia
akan minum sedikit tetapi sering, sehingga pemberian botol dilakukan
setiap dua atau tiga jam sekali. Semakin besar, semakin besar porsi
untuk setiap pemberian sehingga frekuensinya berkurang. Sebagai aturan
umum, bayi Anda membutuhkan antara 150 ml dan 200 ml susu formula per
kilogram berat tubuhnya per hari. Jadi, jika bayi Anda beratnya 5 kg,
dia akan membutuhkan antara 750 ml dan 1.000 ml susu formula selama
periode 24-jam untuk memuaskan rasa laparnya.
4. Berikan susu formula seperti memberikan ASI
Terutama
pada bayi di bawah enam bulan, pemberian susu formula sebaiknya
dilakukan seperti halnya memberikan ASI, yaitu dengan menggendong. Jaga
kontak mata dan kontak kulit Anda, dan berbicaralah dengannya. Kedekatan
dengan ibu adalah ”makanan batin” yang sangat dibutuhkan untuk
perkembangannya.
6. Perhatikan saat pemberian susu
Miringkan
botol sedikit sehingga ujung dot selalu penuh dengan susu, bukan udara.
Anda akan melihat gelembung-gelembung di dalam botol saat bayi Anda
mengisap. Dia mungkin mengisap dengan kuat lalu beristirahat di
antaranya. Istirahat itu memberinya waktu untuk merasakan apakah sudah
kenyang atau belum. Jika Anda mendengar suara bising ketika bayi Anda
minum, mungkin terlalu banyak udara di botolnya. Periksalah apakah dot
susu sudah terpasang dengan kencang dan posisi botol tidak terlalu
miring.
2 komentar:
Nice tips..
Anak2ku dulu mulai lahir langsung aku beri susu formula, karena air susu mamanya kurang lancar..
Namun untuk kehamilan ketiga ini, aku ingin nantinya susu formula dinomor duakan.. sudah bertekat nih, harus bisa menyusui sendiri.. klo ga gitu ntar berat diongkos.. :))
Asi memang sangat penting untuk anak,terutama bagi bayi yg baru lahir. tapi apalah dikata kalau ASI gak lancar, mau gak mau harus diganti dengan susu formula. Semoga kelahiran Anak ketiganya lancar ya mbak Lina Marliana.
Posting Komentar